Rilis: Ade Setiawan
Pada masa kejayaannya, wartel (warung telekomunikasi) menjadi salah satu pusat komunikasi vital di Indonesia. Sebelum hadirnya telepon genggam dan internet dengan akses data yang luas, wartel merupakan solusi utama bagi masyarakat untuk dapat berkomunikasi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang belum terjangkau jaringan telepon rumah.
Berlatar belakang kebutuhan akan koneksi telepon yang efisien dan terjangkau, wartel pertama kali muncul pada akhir 1980-an hingga 1990-an. Dilengkapi dengan fasilitas telepon umum, wartel juga menyediakan layanan faksimili dan internet dial-up yang menjadi andalan saat itu. Keberadaan wartel menyebar luas, mulai dari kota besar hingga daerah pedesaan. Di setiap sudut kota, wartel menjadi tempat di mana orang dapat menghubungi keluarga, sahabat, atau rekan bisnis, apalagi di era tersebut, biaya telepon jarak jauh masih relatif mahal.
Wartel juga menjadi pusat sosial bagi masyarakat. Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di dalam wartel untuk menunggu giliran menelepon, saling berbincang dengan orang lain, atau sekadar mencari informasi. Wartel menjadi tempat yang sangat dinamis, dengan suasana ramai, penuh tawa dan percakapan yang meriah, menjadi saksi bisu dari komunikasi antar individu, keluarga, dan perusahaan.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, hadirnya ponsel dengan harga terjangkau dan akses internet yang semakin meluas membuat fungsi wartel semakin tergantikan. Meskipun demikian, masa kejayaan wartel tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Banyak orang yang mengenang wartel sebagai tempat di mana mereka bisa terhubung dengan dunia luar di era yang masih terbatas oleh jarak dan teknologi.
Kini, meskipun banyak wartel yang telah tutup dan digantikan oleh ponsel pintar dan aplikasi komunikasi digital, warisan dari wartel tetap hidup dalam ingatan mereka yang merasakannya. Wartel menjadi simbol penting dari era transisi menuju era digital, menghubungkan masa lalu dengan masa depan komunikasi di Indonesia.