Pontianak – Di balik upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kerja yang meliputi Kubu Raya, Kota Pontianak, Mempawah dan Landak, Kepala Daerah Operasi (Kadaops) Manggala Agni Pontianak, Taufik dengan pengalaman dan dedikasinya, dalam memimpin tim menjaga kelestarian alam dan mencegah bencana asap yang kerap melanda wilayah itu.
Menjaga Keselamatan di Tengah Bahaya
Sebagai pemimpin di lapangan, Taufik memahami risiko besar yang dihadapi para personelnya. Ia selalu mengutamakan keselamatan tim dengan memastikan mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) dan mengikuti prosedur kerja yang ketat. “Keselamatan adalah hal utama. Setiap tugas harus dilakukan dengan persiapan matang agar tidak terjadi kecelakaan,” ujarnya, saat diwawancara wartawan, pada Kamis (27/02) siang di ruang kerjanya.
Mencegah Lebih Baik daripada Memadamkan
Tak hanya bergerak saat kebakaran terjadi, Taufik juga menekankan pentingnya kegiatan pencegahan karhutla, diantaranya monitoring hotspot (titik panas) real time setiap hari melalui milis sipongi, patroli rutin, patroli mandiri ke desa-desa rawan, patroli terpadu yang melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan aparat keamanan untuk mendeteksi potensi kebakaran lebih awal. “Kalau kita bisa mencegah sejak dini, dampaknya jauh lebih besar daripada hanya sekadar memadamkan,” kata Taufik.
Bersama Masyarakat Menjaga Hutan
Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menekan kasus karhutla. Oleh karena itu, ia bersama timnya aktif melakukan edukasi, sosialisasi, bimtek terkait dalkarhutla kepada warga masyarakat maupun instansi swasta bidang perkebunan dengan program diantaranya cara membuka lahan tanpa bakar serta pentingnya menjaga ekosistem. Ia yakin, jika masyarakat turut berperan, ancaman kebakaran bisa dikurangi secara signifikan.
Baginya, menjaga hutan bukan hanya tugas, tetapi panggilan jiwa demi masa depan yang lebih hijau serta demi langit biru bebas asap.***