Pihak keluarga Benny Laos juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari berbagai pihak pasca tragedi yang merenggut nyawa tokoh politik tersebut. Mereka berharap proses penyelidikan berjalan dengan lancar dan transparan, serta meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang beredar.
Sementara itu, Sherly Tjoanda yang diusulkan sebagai pengganti Benny Laos, masih belum memberikan pernyataan resmi terkait kesediaannya untuk maju dalam kontestasi pilgub Maluku Utara. Sherly dikenal sebagai tokoh yang aktif di bidang sosial dan pemerintahan, serta memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola berbagai program pembangunan di wilayah Maluku Utara.
“Jika Sherly menerima usulan ini, maka ia akan membawa perspektif baru dalam kampanye, namun tetap melanjutkan visi dan misi yang sudah dirancang oleh Benny Laos dan tim sebelumnya,” lanjut salah satu perwakilan partai pengusung.
Selain menunggu keputusan dari Sherly, koalisi partai pengusung juga tengah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan di tingkat daerah dan pusat, guna memastikan proses pergantian calon berjalan sesuai aturan dan tanpa kendala.
Proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pihak KPU Maluku Utara menyatakan siap untuk menyesuaikan proses pemilihan dengan perkembangan situasi politik yang terjadi.
Tragedi yang menimpa Benny Laos menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam setiap perjalanan, terutama dalam konteks politik yang penuh dinamika, harus menjadi prioritas utama. Masyarakat Maluku Utara kini menanti langkah selanjutnya dari Sherly Tjoanda dan tim pemenangan Sarbin Sehe dalam menentukan arah kampanye dan strategi politik di sisa waktu sebelum pemilihan berlangsung.