Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi mengonsumsi serangga sebagai bagian dari pola makan mereka. Melihat potensi tersebut, BGN mempertimbangkan untuk memasukkan serangga dan ulat sagu sebagai Menu Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertentu.
“Di Gunung Kidul, belalang sudah umum dikonsumsi. Sementara di Papua, masyarakat terbiasa mengolah ulat sagu,”ujar Dadan pada Sabtu (25/1/2025), sebagaimana diberitakan oleh DetikNews.
Dadan menambahkan bahwa serangga seperti jangkrik memiliki nilai gizi yang tinggi dan bahkan sudah dipasarkan sebagai camilan komersial. “Camilan berbahan jangkrik kini sudah tersedia di pasaran,”katanya.
Ia berharap wacana pemanfaatan serangga sebagai pangan bergizi dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sekaligus memberikan alternatif pangan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Sekilas tentang Badan Gizi Nasional (BGN)
Badan Gizi Nasional adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas melaksanakan pemenuhan gizi nasional. Badan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024. Sejak 19 Agustus 2024, Kepala Badan Gizi Nasional dijabat oleh Dadan Hindayana.
BGN memiliki tugas utama untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia melalui berbagai program dan intervensi yang terstruktur. Salah satu program unggulannya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan memberikan akses makanan bergizi kepada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.
Melalui program-program tersebut, BGN berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas serta berdaya saing.***