Perayaan ulang tahun ke-253 Pontianak menjadi ajang untuk mempromosikan potensi daerah dan kekayaan budaya lokal. Dengan antusiasme warga yang terlihat jelas, acara itu berhasil menciptakan ikatan yang lebih kuat antar masyarakat. Semangat yang ditunjukkan dalam perayaan tersebut, akan terus berlanjut dan menginspirasi generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan kota.
Dengan demikian, perayaan ulang tahun tidak hanya sekadar merayakan sejarah kota, tetapi juga menegaskan visi bersama untuk masa depan Pontianak yang lebih baik.
Menariknya, ribuan penari dan peserta memadati Jalan Raya Rahadi Usman dalam acara Jalan Sehat yang digelar oleh Pemerintah Kota Pontianak. Penjabat Walikota Pontianak, Ani Sofian, menyatakan kebanggaannya atas partisipasi masyarakat.
Dikutip dari Antara News dalam peringatan Hari Jadi ke-253 Kota Pontianak, sebanyak 33.074 penari Jepin berhasil memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori penari Jepin terbanyak. Acara yang diadakan di Jalan A. Yani ini melibatkan pelajar, mahasiswa, pegawai, dan masyarakat umum, semuanya mengenakan pakaian adat Melayu.
Direktur Operasional MURI menyatakan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai budaya dan ajaran Islam. Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dan anggota DPRD setempat juga mengapresiasi keberhasilan ini sebagai langkah positif dalam melestarikan budaya.
Sekilas singkat sejarah:
Kota Pontianak didirikan pada 23 Oktober 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang menjadi sultan pertama. Pontianak menjadi pusat perdagangan dan pertemuan budaya antara berbagai suku dan bangsa. Dalam perjalanan sejarahnya, kota ini berkembang pesat sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Ulang tahun Pontianak diperingati setiap tahun untuk mengenang dan merayakan perkembangan serta keberagaman budaya kota tersebut.