Kementerian Keuangan telah mengumumkan persiapan dana sebesar Rp 87 miliar, untuk memastikan perayaan ini berlangsung dengan meriah dan bermakna di lokasi yang akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di masa depan. Keputusan ini mencerminkan komitmen pemerintah, untuk memulai tradisi baru sekaligus memperkenalkan IKN kepada masyarakat luas melalui momen bersejarah ini.
Biaya HUT ke-79 RI di IKN sebesar Rp 87 miliar bukanlah jumlah yang kecil, dan tentu saja memicu berbagai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Bagi sebagian orang, jumlah ini mungkin terlihat berlebihan, terutama mengingat berbagai tantangan ekonomi yang masih dihadapi negara.
Namun, pemerintah berargumen bahwa investasi ini tidak hanya untuk perayaan semata, melainkan juga sebagai bagian dari strategi yang lebih besar, untuk memperkenalkan dan membangun citra IKN sebagai pusat pemerintahan baru.
Dilansir dari laman Liputan6.com pada Kamis (15/08) Alokasi dana sebesar ini juga menunjukkan skala dan ambisi perayaan yang direncanakan. Diperkirakan anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai aspek perayaan, mulai dari persiapan infrastruktur temporer, sistem keamanan yang komprehensif, hingga rangkaian acara yang melibatkan partisipasi masyarakat dari seluruh Indonesia.
Selain penyediaan sarana fisik, komponen anggaran yang juga mengalami peningkatan signifikan adalah alokasi untuk konsumsi. Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa anggaran untuk makanan meningkat karena keterbatasan sarana dan prasarana di IKN dibandingkan dengan Jakarta.
Hal ini mencakup kebutuhan untuk mengimpor bahan makanan, menyediakan fasilitas katering yang memadai, serta memastikan standar keamanan dan kebersihan makanan terpenuhi di lokasi yang masih dalam tahap pengembangan.
Presiden Joko Widodo menanggapi isu lonjakan anggaran ini dengan menjelaskan bahwa peningkatan tersebut disebabkan oleh pelaksanaan upacara yang akan digelar di dua lokasi secara bersamaan, yaitu di IKN Kalimantan Timur dan di halaman Istana Merdeka Jakarta.
Penyelenggaraan di dua lokasi ini tentu membutuhkan persiapan dan sumber daya yang lebih besar, mengakibatkan peningkatan anggaran secara keseluruhan. Meskipun demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa lonjakan anggaran HUT ke-79 RI tidak terlalu tinggi dan masih dalam batas yang wajar.
Beliau menilai bahwa besaran anggaran tersebut masih proporsional, mengingat kompleksitas dan skala acara yang akan diselenggarakan, terutama dengan pertimbangan bahwa ini merupakan upacara kemerdekaan pertama yang diadakan di ibu kota baru.***