SUKADANA – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Drs Romi Wijaya, M. Si hadiri Musyawarah Daerah (Musda) Pertama Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara (Pujakara) yang dilaksanakan di Pendopo Bupati Kayong Utara pada hari Minggu (4 Maret 2024).
Musyawarah Daerah (Musda) Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara (Pujakara) ini pertama kali dilaksanakan dan dihadiri langsung oleh Sekretaris Umum (Sekum) Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB), Edi Suhairul, S. Pd. I.
Tampak juga hadir Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kayong Utara, Kapolres Kubu Raya, Dandim, kepala-kepala OPD, Karateker Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara yang juga merupakan Ketua Panitia Musda Pujakara, Iwan Dwi Purnomo, Sultan Kerajaan Simpang Sukadana.
Hadir juga Ketua-Ketua organisasi Adat Lintas Etnis diantaranya, Ketua DAD, MABM, IKBM, YAKORMA, KKSS,MABT, PW-NTB, Paguyuban Pasundan serta perwakilan Paguyuban Jawa Kecamatan Se-Kabupaten Kayong Utara.
Dalam sambutanya, Sekretaris Umum Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB), Edi Suhairul menyebut bahwa Paguyuban Jawa merupakan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang tujuannya adalah sebagai wadah silahturahmi, Komunikasi dan Pelestarian Budaya Masyarakat Jawa yang ada di Kalimantan Barat.
“Sesuai dengan visi dan misi yang tertuang dalam AD/ART PJKB maka marilah kita semua warga masyarakat Jawa yang ada di Kayong Utara dan di seluruh Kalimantan ini kita perkuat Silahturahmi, komunikasi dan melestarikan adat budaya kita tentu sebagai upaya bersinergi dengan semua masyarakat adat dan pemerintah daerah, dan khususnya ini di Kabupaten Kayong Utara,” ultirur Edi.
Edi mengatakan keberadaan warga Jawa di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Kayong Utara ini tentu harus dirasakan serta bermanfaat dalam membangun daerah dan tetap bersinergi dengan Pemerintah Daerah.
Dalam sambutanya Sekum PJKB ini juga menyampaikan harapan kepada Penjabat (Pj) untuk dapat memberikan perhatian serta arahan kepada Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara (Pujakara) serta organisasi kemasyarakatan (Ormas) Lintas Etnis yang ada di Kabupaten Kayong Utara ini.
“Harapan kami Pemerintah Daerah dapat memberikan atensi dan pembinaan kepada Paguyuban Jawa serta organisasi adat lintas etnis yang ada di Kabupaten Kayong Utara, Syukur-syukur bisa mewujudkan kawasan kampung budaya yang bisa menjadi kawasan pendidikan dan pelestarian budaya,” ucap Edi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Drs Romi Wijaya, M.Si dalam sambutan pembukaannya mengapresiasi apa yang dilakukan Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara (Pujakara) ini.
“Sesuai visi dan misinya Paguyuban Jawa merupakan wadah silahturahmi dan komunikasi serta pelestarian budaya jawa, ini sangat baik dan keberadaan masyarakat Jawa di Kabupaten Kayong Utara ini sangat kami rasakan,” ungkap Pj Bupati Kayong Utara ini.
Romi mengatakan Pemerintah Daerah sangat menyambut baik keberadaan Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara (Pujakara) ini, ia mengatakan organisasi adat budaya seperti Pujakara serta organisasi adat budaya yang ada saat ini merupakan mitra pemerintah daerah.
“Saya berharap dengan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara (Pujakara) ini nanti bisa berjalan dengan baik dan melahirkan pengurus yang bisa membesarkan organisasi dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah karena Kayong Utara ini Gada Kito Sedoyo (Milik ,Kita Bersama red),” ucap Romi dengan menirukan logat Masyarakat Jawa yang disambut tepuk tangan tamu undangan dan peserta Musda.
Mengakhiri sambutanya Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara ini secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) Pertama Paguyuban Jawa Kabupaten Kayong Utara ini dengan memukul Gong dengan didampingi Sekretaris Umum Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB), Ketua Panitia Musda, Iwan Dwi Purnomo, Sultan Kerajaan Simpang, Ketua-ketua Organisasi Adat serta Forkopimda Kabupaten Kayong Utara. (tim.liputan)