Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai bentuk cinta kepada Nabi, senang dan bahagia dengan kelahirannya, dengan peringatan Maulid menjadi meningkatnya kecintaan kepadanya, meneladani dan mengikuti jejak langkah beliau, mempelajari sirah dan sunnah-sunnahnya. Sehingga dengan meneladani beliau, hidup sukses dunia dan akhirat, amiin.
Kata Anggota DPRD Kab. Kubu Raya, Caleg DPRD Kab. Kubu Raya, Dapil 1 Sungai Raya Partai PKS, Muhammad Salahuddin, S.T, M.T., kepada insanjurnalis.com melalui via pesan whatsapp, Kamis (28/9).
Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok teladan sepanjang masa. Keteladanan Nabi Muhammad SAW tercermin dalam setiap lini kehidupan sehari-hari.
Teladan agung Nabi Muhammad SAW telah dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surat Al-Ahzab ayat 21 berikut ini:
كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS Al Ahzab ayat 21)
Melalui kitab Shafat ash-Shafwah, Imam Abul Faraj Abdurrahman bin Al Jauzi, menjelaskan contoh keteladanan Rasulullah Muhammad SAW dalam lima aspek kehidupan.
Penjabarannya sebagai berikut:
Tidak pernah sombongKerendahan hati merupakan sifat karakter yang sangat penting dimiliki setiap orang, karena sifat ini melahirkan berbagai sikap luhur dan menenangkan kehidupan masyarakat. Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, beliau selalu rendah hati kepada siapapun dan tidak pernah menyombongkan diri bahkan atas kehormatan dan keistimewaannya.(*)
Sumber: mui.or.id