insanjurnalis.com- Dua bulan terakhir mulai Juli hingga pertengahan Agustus 2023, cuaca ekstrim/panas yang menjadi pemicu terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) ditambah dengan kondisi area tanah gambut yang sangat rentan terjadi kebakaran.
Kata Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan VIII/Pontianak, Taufikurohman saat melaksanakan upaya penanganan Karhutla, Minggu (20/8).
Ia mengatakan kegiatan operasi pemadaman api tersebar berbagai lokasi kebakaran di wilayah Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah.
“Kegiatan pemadaman ini tidak hanya dilaksanakan oleh Manggala Agni saja, namun secara gabungan antara Manggala Agni Daops Pontianak, Polri, TNI, BPBD, Brigade KPH, MPA, Damkar Swasta dan Perusahaan serta kelompok masyarakat lainnya ikut aktif dan berperan serta dalam upaya penanganan ini,” ujar Taufik bersama Satgas yang tengah berpatroli usai memadamkan Api.
Lanjut, Upaya penanganan Karhutla juga melibatkan satuan tugas (satgas) udara, yaitu bantuan dari BNPB melakukan water bombing (WB) ke lokasi-lokasi kebakaran yang tidak terjangkau oleh pemadaman darat.
Prioritas penanganan karhutla adalah lokasi yang terdapat objek vital (obvit) seperti di Kubu Raya terdapat bandara supadio, juga yang mengarah ke pemukiman warga, sarana ibadah, sekolah, sarana transportasi.