Menu

Mode Gelap
Gegara Nanas, Pria 63 Tahun Ditusuk Ini Kronologinya Apresiasi Inovasi Kapolres Siak,Kapolda Riau Lakukan Peninjauan dan Pengecekan Pemungutan Suara di Kabupaten Siak. Parah!!! Maraknya penimbunan BBM bersubsidi terjadi lagi di bunga Raya TNI-Polri Amankan Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Kubu Raya Motif Diduga Tak Senang dengan Penangkapan, Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Nasional · 28 Sep 2023 04:27 WIB ·

35 Orang Ditetapkan Tersangka Kericuhan di Rempang


 Sumber gambar: bisnis.tempo.co Perbesar

Sumber gambar: bisnis.tempo.co

Batam – Ombudsman mendesak kepolisian untuk membebaskan warga Rempang yang ditangkap dalam proses pengamanan dan penegakan hukum kepolisian warga Rempang.

Melansir dari tempo.co, Anggota Ombudsman RI Johanes Widijantoro mengungkap temuan Ombudsman terkait hal itu. Saat ini sebanyak 35 orang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait peristiwa kericuhan unjuk rasa di Kantor BP Batam pada tanggal 11 September 2023.

“Kami meminta Kepolisian Resor Barelang segera membebaskan atau memberikan penangguhan penahanan bagi warga yang masih ditahan sesuai ketentuan,” ucap Johanes dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu, 27 September 2023.

Ombudsman RI juga mengungkapkan temuan bahwa warga mengeluh atas hadirnya kepolisian saat sosialisasi. “Berdasarkan keterangan warga Pulau Rempang, ada kehadiran aparat keamanan yang bersenjata lengkap berdampak kepada tekanan psikis dan rasa khawatir warga,” ujar Johanes.

Menindaklanjuti hal tersebut, Ombudsman RI meminta agar Pemerintah Kota Batam bersama dengan Badan Pengusahaan atau BP Batam beserta jajaran dan seluruh instansi terkait lainnya agar melakukan dialog atau musyawarah dengan masyarakat serta tokoh-tokoh adat secara persuasif.

Simbol aparat keamanan diharapkan tidak dikedepankan dalam proses dialog.

Polda Kepulauan Riau dan Polresta Barelang telah menangkap 43 orang yang diduga sebagai pelaku kekerasan terhadap petugas, serta perusakan saat aksi unjuk rasa di depan Kantor BP Batam, Senin 11 September 2023.

Aksi tersebut merupakan penolakan rencana relokasi 16 lokasi Kampung Tua di Pulau Rempang, Kota Batam. Aksi itu menjadi ricuh karena ada massa yang menghancurkan pagar serta melemparkan batu ke arah Kantor BP Batam. Akibatnya, pagar dan kaca di kantor itu hancur karena amukan massa yang emosi.***

Sumber: tempo.co

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

TNI-Polri Amankan Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Kubu Raya

26 November 2024 - 05:05 WIB

Motif Diduga Tak Senang dengan Penangkapan, Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

23 November 2024 - 04:29 WIB

FPK Provinsi Kalimantan Barat Gelar Ziarah Ke Makam Juang Mandor di Landak

22 November 2024 - 12:06 WIB

5 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Peserta CPNS dan Cara Menghindarinya

12 November 2024 - 15:44 WIB

FPK Kalbar Komitmen Jaga Persatuan Melalui Ini

10 November 2024 - 08:26 WIB

Roman Purnama Kerahkan Dukungan Penuh untuk Paslon ‘RAMAH’ Demi Perubahan Kubu Raya

9 November 2024 - 04:02 WIB

Trending di Politik